Pekan Menyusui Sedunia yang diperingati setiap tahun pada bulan Agustus adalah momen penting untuk meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya menyusui serta dukungan terhadap kesehatan ibu dan anak. Di tahun 2024, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberikan lima anjuran utama yang menjadi pedoman bagi semua pihak dalam mendukung ibu menyusui dan memberikan nutrisi terbaik bagi bayi. Anjuran-anjuran ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan angka keberhasilan menyusui di seluruh dunia, tetapi juga untuk memastikan bahwa ibu memiliki akses terhadap berbagai sumber daya dan dukungan untuk menyusui dengan baik. Artikel ini akan membahas secara mendetail lima anjuran WHO di Pekan Menyusui Sedunia 2024, yang diharapkan dapat menjadi panduan bagi masyarakat untuk lebih menghargai dan mendukung proses menyusui.

Anjuran Pertama: Meningkatkan Dukungan Sosial untuk Ibu Menyusui

Dukungan sosial merupakan salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi keberhasilan ibu dalam menyusui. WHO mendorong keluarga, teman, dan masyarakat untuk memberikan dukungan yang memadai bagi ibu yang menyusui. Dukungan ini bisa berupa bantuan praktis, seperti menjaga bayi saat ibu beristirahat, hingga memberikan dorongan moral. Penelitian menunjukkan bahwa ibu yang mendapatkan dukungan sosial yang baik cenderung lebih sukses dalam menyusui dan lebih lama melanjutkan proses tersebut.

Pentingnya dukungan ini tidak hanya datang dari lingkungan terdekat, tetapi juga dari sistem kesehatan. Tenaga kesehatan, termasuk bidan dan dokter, harus menyediakan informasi yang akurat dan dukungan emosional bagi ibu menyusui. Mereka juga perlu memberikan pendidikan tentang teknik menyusui yang benar dan manfaat menyusui bagi kesehatan ibu dan bayi. Selain itu, tempat-tempat umum seperti kantor, sekolah, dan pusat perbelanjaan sebaiknya menyediakan area menyusui yang nyaman dan privat untuk membantu ibu merasa lebih nyaman saat menyusui.

Inisiatif komunitas juga dapat berperan penting dalam menciptakan lingkungan yang mendukung ibu menyusui. Kelompok-kelompok dukungan menyusui bisa dibentuk di lingkungan sekitar untuk memberikan platform bagi ibu untuk berbagi pengalaman dan tantangan mereka. Partisipasi dalam kelompok ini dapat meningkatkan kepercayaan diri ibu dan memperluas jaringan sosial mereka, sehingga memperkuat dukungan yang diterima.

Anjuran Kedua: Mendorong Kebijakan Publik yang Mendukung Menyusui

WHO menekankan pentingnya adanya kebijakan publik yang mendukung ibu menyusui, termasuk cuti melahirkan yang memadai dan tempat kerja yang ramah menyusui. Kebijakan ini harus dirancang untuk memberikan hak kepada ibu untuk menyusui atau memompa ASI di tempat kerja tanpa merasa tertekan atau terasing. Negara-negara yang telah menerapkan kebijakan semacam ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam angka menyusui eksklusif di kalangan ibu pekerja.

Cuti melahirkan yang cukup panjang memungkinkan ibu memiliki waktu yang cukup untuk memulai dan mempertahankan menyusui. Selain itu, kebijakan yang mendukung ketersediaan fasilitas menyusui di ruang publik dan tempat kerja sangat diperlukan. Misalnya, dengan menyediakan ruang khusus untuk menyusui atau memompa ASI, serta fleksibilitas waktu bagi ibu untuk menyusui anak mereka selama jam kerja.

Pemerintah juga perlu berperan aktif dalam menyebarluaskan informasi mengenai manfaat menyusui kepada masyarakat luas. Kampanye informasi dan pendidikan tentang menyusui harus dilakukan secara terus-menerus dan melibatkan berbagai pihak, termasuk sekolah, tempat kerja, dan lembaga keagamaan. Dengan demikian, masyarakat akan semakin memahami pentingnya menyusui dan mendukung ibu yang melakukannya.

Anjuran Ketiga: Menyediakan Akses ke Layanan Kesehatan yang Berkualitas

Akses terhadap layanan kesehatan yang berkualitas sangat penting untuk mendukung ibu menyusui. WHO merekomendasikan bahwa semua ibu dan bayi seharusnya memiliki akses ke layanan kesehatan yang baik, terutama dalam periode kritis setelah melahirkan. Ini termasuk pemeriksaan kesehatan untuk ibu dan bayi, serta konseling menyusui yang efektif.

Tenaga kesehatan yang berkompeten harus tersedia untuk memberikan informasi dan dukungan yang dibutuhkan ibu. Mereka perlu dilatih untuk mengenali dan mengatasi masalah yang mungkin dihadapi ibu saat menyusui, seperti kesulitan dalam posisi menyusui, produksi ASI yang rendah, atau masalah kesehatan lainnya yang dapat mempengaruhi proses menyusui. Selain itu, layanan kesehatan juga harus menyediakan fasilitas untuk memerah ASI dan menyimpannya dengan aman.

Pemberian pendidikan tentang manfaat menyusui selama kunjungan prenatal juga sangat penting. Dengan memberikan informasi yang tepat sebelum melahirkan, ibu akan lebih siap dan termotivasi untuk menyusui. Ini termasuk pemahaman tentang cara memulai proses menyusui, teknik menyusui yang benar, dan bagaimana mengatasi tantangan yang mungkin muncul.

Anjuran Keempat: Mengedukasi Masyarakat Mengenai Manfaat Menyusui

Edukasi masyarakat menjadi salah satu fokus utama dalam anjuran WHO. Masyarakat perlu mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang manfaat menyusui, baik untuk bayi maupun ibu.

Kampanye yang dirancang untuk meningkatkan kesadaran akan menyusui harus melibatkan semua elemen masyarakat, termasuk orang tua, pendidik, dan tokoh masyarakat. Media massa juga memiliki peran penting dalam menyebarluaskan informasi positif tentang menyusui. Penggunaan media sosial untuk membagikan kisah sukses dan pengalaman menyusui dapat membantu menginspirasi ibu lain untuk menyusui.

Selain itu, penting untuk mengatasi mitos dan stigma negatif yang sering kali mengelilingi menyusui. Misalnya, banyak orang yang masih meragukan kemampuan ibu untuk menyusui, terutama bagi mereka yang bekerja. Edukasi yang tepat dapat membantu mengubah pandangan ini dan menciptakan lingkungan yang lebih mendukung ibu menyusui.

FAQ

1. Apa itu Pekan Menyusui Sedunia?

Pekan Menyusui Sedunia adalah perayaan tahunan yang diadakan setiap bulan Agustus untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menyusui dan mendukung kesehatan ibu dan bayi. Ini adalah inisiatif global yang dipimpin oleh WHO dan UNICEF.

2. Mengapa dukungan sosial penting bagi ibu menyusui?

Dukungan sosial memberikan bantuan praktis dan emosional yang dapat meningkatkan keberhasilan menyusui. Ibu yang mendapatkan dukungan lebih cenderung untuk menyusui lebih lama dan mengatasi tantangan yang muncul selama proses menyusui.

3. Apa saja kebijakan publik yang dapat mendukung ibu menyusui?

Kebijakan publik yang mendukung ibu menyusui mencakup cuti melahirkan yang memadai, fasilitas menyusui di tempat kerja, dan penyediaan informasi yang adekuat mengenai menyusui di masyarakat. Kebijakan ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang ramah bagi ibu menyusui.

4. Bagaimana cara meningkatkan edukasi masyarakat tentang menyusui?

Pendidikan masyarakat dapat dilakukan melalui kampanye informasi yang melibatkan media massa, kelompok dukungan, dan program edukasi di tempat kerja dan sekolah. Ini penting untuk mengatasi stigma dan mitos seputar menyusui, serta untuk meningkatkan kesadaran akan manfaatnya.